PRESTASI



kata prestasi sering diucapkan oleh banyak orang dan tentu bagi pelajar kata ini sudah menjadi makanan sehari-hari, karena semua guru pasti mrngingatkan dan memerintahkan siswanya untuk senantiasa berprestasi dengan diberikan kata-kata motivasi “orang berprestasi akan mendapatkan beasiswa, bisa masuk ke Perguruan Tinggi negeri pavorit dan akan mudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar’. Namun dibalik kepopuleran kata ‘prestasi’ banyak orang yang tidak tahu apa yang dimaksud prestasi?apakah prestasi yang baik selalu dinilai oleh angka-angka?apakah prestasi juga dinilai dari uang yang banyak? atau banyaknya pujia yang diberikan kepada kita? lalu perbuatan apa saja yang termasuk prestasi? semua pertanyaan inilah yang mendorong penulis untuk menggoreskan tinta ke atas kertas. untuk lebih jelasnya gambaran pembahasan yang akan dijelaskan penulis mengetahkan beberapa ilustrasi berikut ini;
seorang nelayan spesialis pengambil mutiara dikawasan laut belahan timur Indonesia, dengan penuh keyakinan dan keberanian menyelam kedasar laut tersebut. didasar yang amat dalam itu berserakkan kerang-kerang yang didalam tubuh mereka tertanam masing-masing sebutir mutiara. Setelah beberapa saat sang nelayan muncul kembali dengan peroleh beberapa butir mutiara.
Andai saja kepada nelayan tersebut kita ajukan pertanyaan apakah yang anda lakukan termasuk prestasi? maka kurang lebih dia menjawab, “ Dengan bekal keyakinan dan keberanian, saya menyelam lalu berhasil mencapai dasar laut, inilah prestasi! dari dasar laut saya peroleh beberapa butir mutiara dan berhasil membawanya kepermukaan dengan selamat, ini pun prestasi. nah manakala kedua presatasi ini berhasil say peroleh, maka saya adalah orang yang berprestasi!”
Puaskah anda dengan kisah diatas yang memberikan jawaban terkait apa yang dimaksud prestasi? perbuatan apa saja yang terkatagori prestasi? jika belum, simak kisah selanjutnya ;
Dr. David J.Schwartz penulis buku terkenal the magic of thinking success membuat uraian yang sangat menarik dalam salah satu bab yang diberinya judul : berikan 100% untuk sukses. Dalam bab tersebut ia mengawali konsepnya yang unik, berbunyi pikirkan; satu lusin sebenarnya tiga belas’, dengan kisah pengalaman masa kecilnya, sebagai berikut ; ‘ketika saya kecil, ayah saya menjual jagung manis kepada orang-orang yang tinggal di kota kecil yang tidak begitu jauh. Segera setelah saya menghitung , ayah saya memberikan tanggung jawab kepada saya untuk menaruh tongkol-tongkol jagung dalam tumpukan selusin tongkol. hal itu membuat saya sangat bangga karena walaupun baru berumur lima tahun saya merasa memberikan sumbangsih karenanya seperti yang diperintahkan, saya membuat tumpukan jagung, masing-masing tepat berjumlah 12 tongkol.
Setelah itu seusai ayah memeriksa beberapa contoh hitungan saya, dia pergi ke keranjang untuk mengambil beberapa tongkol jagung lagi dan menambahkan satu ke setiap tumpukan. dan ini membuat saya jengkel akhirnya sayapun melancarkan protes kepada ayah saya, ‘ selusin itu artinya dua belas, sekarang setiap tumpukan jumlahnya tiga belas tongkol, tiga belas bukan selusin.’. Ayah saya sambil tersenyum, dengan lemah lembut menjelaskan. ‘ kalau kita menjual jagung manis setiap selusin jumlahnya tiga belas tongkol ketahuilah kita hanya menjual yang bagus. Akan tetapi dengan kulit yang belum dikupas, mungkin masih ada jagung yang jelek yang belum kita ketahui . karenya kita memberi teman-teman kita setongkol ekstra, kita tidak pernah menginginkan pembeli merasa tertipu. Kita ingin setiap orang yang membeli jagung kita menyatakan kepada tetangga-tetangga mereka di kota sebaik apa jagung bakar kita. Dengan cara itu, kita akan menjual jagung lebih banyak dan menghasilkan uang lebih banyak pula.”
Sudah puaskah dengan dua kisah diatas untuk menjawab rasa keingin tahuan apakah yang dimaksud prestasi? dan perbuatan apa saja yang termasuk prestasi? Baiklah untuk melepaskan dahaga ingin tahu kita, simaklah ilustrasi berikut ini:
“Pertandingan sepak bola antara Spamyol dengan Jerman dalam Liga Eropa berlangsung sangat seru, pendukung dari kubu masing-masing pemain memberikan teriakan semangat, tepuk tangan, dan menyanyi lagu kebangsaan sebagai tanda motivasi kepada pemain untuk memperjuangkannama baik negara mereka. Pertandingan sudah berlangsung lama, waktu di jam tangan wasit memberikan isyarat bahwa pertandingan ini akan selesai 20 menit lagi. Rasa was-was sudah menyelimuti semua penonton. Namun yang sangat mengejutkan menit-menit terakhir salah seorang pemain dari Spanyol mampu membobol gawang Jerman, kemengan pun berada di pihak Spanyol.
lalu yang menjadi pertanyaan apakah ini juga termasuk prestasi? kalau penulis berpendapat bahwa semua tindakan itu adalah prestasi yang memiliki nilai-nilai tersendiri.


CHANDRA
Trainer Life Institute

IMPIAN HARUS TERTULIS DAN DI IKRARKAN


Sebelum penulis menjelaskan lebih jauh terkait judul diatas, penulis ingin bertanya terlebih dahulu kepada pembaca yang budiman. Apakah Anda memiliki impian menjadi orang sukses?. Jika jawabannya YA, maka Anda harus menuliskan impian Anda dengan menggunakan kata-kata positif, bukan dengan menggunakan kalimat negative, seperti “jangan” “tidak” dan “dilarang”. Mengapa impian harus dituliskan dengan kata-kata positif? karena, kata-kata punya kekuatan yang mampu mengubah impian jadi kenyataan. Merubah sesuatu yang abstrak menjadi nyata. Mengubah sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Kata-kata yang keluar dari mulut merupakan cerminan dari sistem berfikir. Sistem berfikir merupakan cerminan tujuan, arah hidup, cita-cita dan gambaran kita sendiri untuk menjadi sesuatu atau untuk meraih sesuatu.

Normant Vincent peale berkata; “Cobalah anda beri sugesti bahwa anda akan kalah, lalu anda yakinkan diri anda sendiri bahwa hal itu akan terjadi. Hasilnya, Anda pasti benar-benar kalah”. Biasanya mereka yang takut gagal adalah karena mereka telah mengatakan kata-kata negatif atau kata-kata kegagalan dan sikap tidak percaya diri. akibatnya mereka lebih memilih untuk tidak berbuat apa-apa.

Sudahkah anda menuliskan impian yang anda inginkan? menuliskannya di buku atau di kertas HVS A4 lalu ditempel di depan pintu kamar orang tua agar setiap kali orang tua masuk kedalam kamarnya selalu membaca dan mendoakan agar impian kita segera tercapai. Atau menempelkannya di majalah dinding yang ada dikamar kita sendiri agar hal itu menjadi sumber energi tatkala kita lupa, tatkala semangat kita kendor.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yale University, alumni yang menuliskan impiannya, setelah 20 tahun mempunyai kekayaan rata-rata 3X lebih banyak daripada yang tidak menuliskannya.

“Banyak Orang yang mempunyai impian, 97% menyimpannya dalam angan-angan, 3% menuliskannya secara rinci. Itulah mengapa jumlah orang sukses di dunia hanya 3%. (Rockeffeler).

Selain tertulis impian pun harus dikrarkan. Anda pernah mendengarkan kisah seorang tukang becak yang bisa menunaikan ibadah haji yang pernah di muat di salah satu media massa? jika belum, begini ceritanya “ ada seorang tukang becak yang mempunyai impian ingin menunaikan ibadah haji, setiap hari jumat tukang becak tersebut selalu menggratiskan pada setiap orang yang menumpangi becaknya. Setiap kali penumpang akan membayar ia selalu menolak dan berkata “Hari jumat adalah hari pengabdian ku kepada masyarakat. Tolong doa kan saya agar bisa menunaikan Ibadah haji”. Suatu ketika ada orang kaya dari Jakarta yang menumpangi becak tersebut, setelah sampai pada tempat yang dituju penumpang itu membayar ongkos dan seperti biasa tukang becak tersebut menolak dan berkata “Hari jumat adalah hari pengabdian ku kepada masyarakat. Tolong doa kan saya agar bisa menunaikan Ibadah haji” kontan saja penumpang itu terperanjat. Alangkah mulianya impian tukang becak ini, ia bergumam dalam hati. Lalu ia bertanya “betul bapak ingin menunaikan ibadah haji”. “Ia pak” jawab tukang becak itu dengan mantap. “sudah punya ongkos?”Tanya kembali penumpang tersebut. “belum pak” jawab tukang becak dengan wajah malu. “kalau begitu besok bapak daftar, biarkan saya yang membayar semua biayanya” sahut penumpang itu. Akhirnya impian bapak itu pun terwujud.

Dari kisah diatas, satu hal yang dapat kita petik hikmahnya yaitu mengikrarkan mimpi, mengikrarkan berarti menceritakan kepada orang lain dan meminta orang lain itu mendoakan impian kita. Penulis sangat yakin, semakin banyak orang yang mendoa kan maka akan semakin cepat impian itu akan terwujud. Mengikrarkan berarti membuat jaringan/networking, siapa tahu ada orang yang akan membantu mewujudkan impian. Sukses tidak hanya ditentukan oleh skill/ kemampuan yang kita miliki. Ada empat hal yang menjadi kunci, yaitu

1. Sencerity / Kesungguhan

2. Networking / Jaringan

3. Skill / Kemampuan

4. God / Tuhan

Jaringan yang banyak hanya bisa didapatkan dengan adanya interaksi yang intensif, interaksi yang harmonis dengan orang lain, semisal dengan mengirimkan SMS “ass pak bgm kabarnya?,sudah lama tak jumpa.smoga Allah memberikan kemudahan segala urusan bapak”. Hanya dengan mengirim SMS seperti itu padahal nilai SMS itu mungkin hanya Rp 100., tetapi efek yang ditimbulkan sangat luar biasa yaitu hubungan anda akan tetap terjalin dengan harmonis dan itu sangat berarti bagi yang dikirimi karena merasa ada sahabat yang selalu mengingat dia.

Memiliki seribu teman masih terasa kurang, tetapi memiliki satu musuh terasa banyak dan hidup terasa sempit. muncul ketakutan, takut dipukul dari belakang disaat kita sedang berjalan, takut orang yang dimusuhi itu membawa teman-teman mereka lalu menghajar hingga babak belur. Ciptakanlah jaringan sebanyak-banyaknya, tidak pandang bulu apakah orang kaya atau orang miskin, karena setiap orang memiliki kelebihan dan keistimewaan tersendiri.

CHANDRA

* Penulis adalah Trainer dari LIFE INSTITUTE

HP. 085 2221 92947

email:chandra_kimura@plasa.com