The End of History is Islam

Setelah berahirnya perang dingin (cold war) di Abad ke-20, keluarlahAmerika dan sekutunya (barat) sebagai pemenang dan pengendalitunggal dunia dengan duduk diatas puncak ‘kekuasaan Barat’ AmerikaSerikat sebagai the only one soperpower in the world.
Sejak itu para pemikir Barat maupun non-Barat sibuk mencari Hipotesadan ramalan bagaimana kelanjutan dari episode sejarah perjalananumat manusia. Apakah ada episode baru, dalam arti ada peradabanlain yang akan menggantikan posisi komunis sebagi musuh Barat?Ataukah ini merupakan ahir dari episode perjalanan sejarah umatmanusia di dunia? dalam arti Barat sebagi peradaban yang akanmemimpin umat manusia hingga ahir zaman..
Adalah Prancis Fukuyama salah seorang ilmuan yang berpengaruh diBarat melontarkan pemikirannya dalam artikelnya di jurnal Interest1989 yang berjudul “The End of History?” Ia mengatakanbahwa “Setelah Barat melakukan rival idiologinya monarki herediter,fasisme dan komunisme, dunia telah mencapai satu konsensus yang luarbiasa terhadap Demoktrasi Liberal”. Ia berpendapat bahawa “DemokrasiLiberal adalah semacam titik ahir dari sebuah evolusi ideologi ataubentuk final dari bentuk pemerintahan”. Dalam hal ini Fukuyamasepertinya mamaksakan bangsa-bangsa non-Barat untuk mengikuti jejaklangkah barat dan menagdopsi Demokrasi Leberal sebagai ideologinegara, barang siapa menolak, maka ia akan terseret dengansendirinya oleh derasnya arus gelombang globalisasi.
Tesis Fukuyama ini banyak menuai kritik pedas dari para pemikirbarat maupun non Barat yang didasarkan pada 1) Adanya dua kubu Peradaban barat yang keduanya ingin menjadi super power in the word, Amerika dan Eropa. Salah satu insiden yang menimbulkan gep diantara mereka adalah invasi ASatas Irak. Sehingga Thomas L. Friedman dan Jonh Bilt (PM Swedia)bertanya It is the end of the west? Begitu juga dengan Charlest A.Kupchan, ia mengatakan “The nex clash of civilization will not bebetween the west and the rest but between the U.S. and Europe__andAmericans remain largly oblivius. 2) Adanya peradaban lain yang akan menjadi cabaran(tantangan) bagi Peradaban Barat sebagimana yang di ramalakanBernad Lewis dan Samuel P. Huntington dengan teori terkenalnya “Clash of Clasivilitation”

Antara Islam dan Barat
Berbeda dengan Fukuyama , Bernad Lewis melalui artikelnya yangberjudul “The Roots of Muslim Rag” membuat suatu paradigma bahwasetelah berahirnya perang dingin, Barat membutuhkan new enemy(musuh baru) yang akan menggantikan posisi komunis sebagai musuhnyadi Perang Dingin. Kemudian tentang siapa musuh barunya itu iamembahasnya dalam buku populernya “Islam and the West”. Sehinggadari sanalah muncul__apa yang ia istilahkannya dengan__benturan peradaban (clash of civilization).
Gagasan Lewis ini di ta’kid lagi oleh muridnya Huntington didalambukunya “The Clash of Civization and The Remaking and World Order”.Ia menuliskan bahwa Islam adalah satu-satunya peradaban yang pernahmembuat Barat tidak merasa aman.Kemudian dia meneruskan pemikirannya ini dalam bukunya “Who Are We?”Disini Ia lebih jelas lagi memvonis Islam sebagai musuh Barat menggantikanposisi komunis pasca perang dingin. Bahkan Petrick J. Buchanan dalamartikelnya “Is Islam an Enemy the United States ?” Ia menulis ” Bagisebagian orang Amerika yang mencari musuh baru untuk uji cobakekuasaan setelah runtuhnya komunis, Islam adalah pilihannya.
fenomena mutahir seperti Serangn 11 September 2003, invasi AS atasAfganistan, Irak dan Somalia, Dukunan AS atas Israel, Tekanan AS atas Iran, insidenc karikatur NabiMuhammad SAW, seolah-olah membenarkan rumusan Lewis dan muridnyaHuntington tentang benturan (clash) peradaban. Kita juga memperhatikan bagaimana semangatnya Presiden Iran Ahmadinejad menenteng AS dan Barat, hingga beliau mengunjungi negara-negara berhaluan kiri (Venezuela dan Nikaragua)untuk membebaskan negara-negara dari cebgkraman AS. Begitu juga dengan Ali Khamenei mengunjungi Raja Arab saudi mengusulkan kerjasama strategis untuk mengatasi problematika dunia Islam dan berupaya semaksimal mungkin untuk menyatukan Umat Islam. Ini juga menunjukan bahwa benturan peradaban akan terjadi.
Bernad Lewis dan Huntington adalah ilmuan Barat yang sangatkonfrontioinis terhadap Islam, merekalah yang sebenarnyamengompori panasnya hubungan Barat dan Islam. Berbagai mitologi dandemonologi terus dikembangkan seperti Islamic Threat (ancamanIslam), Islamic Peril (bahaya Islam), Kerajaan setan, Islamic Bom”dan lain sebagainya. Bahkan pikiran kotor yang mereka lontarkan danparadigma jahat yang mereka buat seakan-akan menabuh gendangpeperangan antara Barat dan Islam.

Islam is Never Die
Prancis Fukuyama, Bernad Lewis, Samuel P. Huntington dan parapemikir barat lainnya yang paranoid terhadap Islam harus menengokkembali sejarah perjalanan umat manusia bahwa setiap peradabanmemiliki batas waktunya dan setiap umat memiliki umurnya, dandidalam hidup ini berlaku hukum alam (sunatullah) yang tidak dapatdihindari, dielakan dan dirubah oleh akal dan tangan manusia,termasuk siklus kejayaan dan kehancuran suatu peradaban manusia, iaadalah sunatullah.Arnold Toynbee sorang sejarawan Barat mengatakan bahwa di bumi initelah ada sekitar 21 peradaban umat manusia yang jatuh dan silihberganti
Islam is The End of History
Kalo Fukuyama mengatakan bahwa the end of history adalah PeradabanBarat, maka penulis sendiri lebih yakin bahwa the end of historyadalah Peradaban Islam. Darimana kita tau itu, sedangkan Islam sendiri__di abad modern ini__ belum memberikan karyanya yang khas yang menunjukan bahwa Islam akan bangkit dan menjadi ahir bagi sejarah peradaban umat manusia. Tapi setidaknya ada tiga alasan yang penulis jadikan sebagai sandaran: Pertama, Pesan Robbani: “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kamipergilirkan di antara manusia ” (Qs.3 : 140). Sepanjang sejarah,telah banyak yang berkuasa dan tidak satupun yang kekal. Sekarang,Dimana Peradaban Romawi? Tak ada bekasnya selain bangunan-bangunankuno dan arsitek-arsitek material. Dimana Peradaban Yunani? musnah,tak mewariskan apapun selai Filsafat nonesensial dan budayapaganisme. Dimana Peradaban Persia ? mati, Tak meninggalkan apa-apaselain cerita-cerita kuno. Dimana superpower Uni Soiet danidiologi komunisnya? runtuh dan luluh tak ada daya melawan kekuatanBarat. Semuanya mati dan hancur kecuali satu, umat Islam.“Dan telah kami jadikan kamu (umat Islam) ebagi umatan wasathan(umat adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas umatmanusia “(Qs. Al Baqoroh:183 ) Jadi karakteristik umat ini adalahsebagai saksi atas umat manusia seluruhnya, saksi atas umat gobiroh(terdahulu) sebagiman tersurat dalm Al Quran dan saksi atas uamatmutahir sebagaiman kita saksikan dan kita alami sekarang. Dalam ayatlain Allah SWT berfirman : ” Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang beiman dan ang mengerjakan kebajikan akan menjadikanmereka berkuasa di muka bumi ini, sebgaimana Ia menjadikan orang-orang sebelum kamu berkuasa ……” (Qs. An Nur:55)
Kedua, Pesan Nabawi : Diriwayatkan oleh imam Ahmad dari Qubail,Abdullah ibnu ‘Ash berkata: ” Ketika kami duduk bersama RasullahSAW, apabila ia ditanya ” Kota manakah yang akan pertama kalidibuka, Konstantinovel atau Roma? Rasulullah SAW menjawab :Konstanti novel yang akan poertama kali dibuka, kemudian Roma”.Hadits ini menerangkan kepada kita bahwa a) Para sahabat sebenarnyasudah mengetahui bahwa Konstantinovel dan Roma akan dibuka, tapimereka ingin mengetahui mana yang akan pertama kali dibuka. b) Iniadalah kabar gembira dari Rasulullah SAW yang pasti benar adanya.Sehingga pada tahun 1453 M Konstantinovel dapat dibuka oleh sultanMuhammad Alfaatih. Tinggal satu imperium lagi yaitu Roma. Dansebenarnya seketika itu juga Al Faatih telah menyiapkan pasukanuntuk menyambut dan menyempurnakan Busyra Nabawi (kabar gembira dariNabi SAW) membuka Roma, tapi itu belum tercapai. Ini adalah kehendakAllah SWT agar tersisa amal/tugas bagi kita untuk membukanya. c) Adasebgaian ulama yang berpendapat bahwa arti dari kata “Rumiyyah”disana bukan Roma ibu kota Italia sekarang, tapi yang diingikanadalah makna majazinya yaitu imperium Barat hususnya Amerika. KenapaRomawi disini dikaitkan dengan imperium Barat. Ada beberapa alasan.a) Karena yang menjadi unsur pembentuk peradaban barat salah satunyaadalah Peradaban Romawi.b) Sikap barat dan kebijakan luar negrinya tak beda jauh denganimperium Romawi ketuka itu. Sebagaimana di singgung olehToynbee “Amerika kini membela sesuatu yang dulu dibela oleh Roma.Roma dulu secarakonsisten mendukung kaum kaya untuk melawan kaummiskin disemua komunitas asing yang jatuh dibawah penaklikannya. Dankarena kaum miskin sejau ini, kapanpun dan dimanapun jumlahnya selallebih banyak dari kaum kaya. Kebijakan Roma selalu tidak seimbang danmenimbulkan kepercayaan atas sebgaian besar orang
Ketiga Adanya sinyal-sinyal keruntuhan Peradaban barat. Hal inibisa dilihat dari beberapa hala) Terjadinya krisis moral dan kehampaan spiritual masyarakat Baratyang lebih mementingkan aspek jasmani dan melalaikan aspek rohani.b) Adanya paradok Peradaban Barat dalam menetapkan kebijakan luarnegrinya dengan menggunakan politik double standar, inilah yangmenyebabkan mereka kehilangan legitimasi dari dunia international.c) Barat sudah tidak pantas lagi meminpin umat manusia, karenamereka sudah lalai untuk bersikap persuasif, akomodatif, berlakuadil dan menjadi problem slover__bukan problem mikker__terhadapgejala-gejala global yang menegangkan masyarakat dunia. mereka hanya‘hoby’ mengintervensi masalah dalam-luar negri suatu negara. Kelalaianinilah yang akan menjadikan Barat__meminjam istilah MunawarA.M.__ditimpa ‘hukum sejarah’ (baca: kehancuran). FirmanAllah “katakanlah itu semua karena (kelalaian) dirimu sendiri”.(Qs.3:165). d) Barat terlalu angkuh dan sombong dengan kemajuan yangmereka capai baik dalam bidang ilmu dan teknologi, ekonomi, militerdan sebagainya, sehingga mereka merasa kuat dan tidak ada satupunyang mampu menandingi kekuatan mereka. “Adapun kaum ‘Aad merekamenyombongkan diri di muka bumi tampa (mengindahkan) kebenaran danmereka berkata”Sipakah yang lebun hebat kekuatannya dari kami?”Tidakkah mereka memperhatikan Allah yang menciptakan mereka Dialebih hebat kekuaatan-Nya dari mereka?.” (Qs. 41: 15).
Dari ketiga alasan yang penulis paparkan diatas, kita dapatmengambil statment bahwa kini Peradaban Barat sedang menggelindingketepi jurang kehancuran sebagai akibat dari kelalaian, kesombongandan kerusakan yang mereka lakukan, Munawar A.M. mengibaratkanyaseperti menara gading atau bangunan kokoh yang perlahan tapi pasti,rayap-rayap sedang berkerumun menggerogoti tiang-tiang penyangganya.Begitu juga Bernard Shaw pernah mengatakan “Romawi runtuh, Babylonruntuh, kini tiba giliran Amerika”.
Dibalik itu, arus kebangkitan Islam sudah menemukan momentumnya,kini umat Islam sedang berjalan menuju Alba’tsu fil Islam(kebangkitan Peradaban Islam) yang sudah diduga oleh duniaintelektual akan mengancam existensi Peradaban Barat. Walaupun Baratberusaha semaksimal mungkin untuk membendung arus kebangkitan itudengan berbagai strategi jahatnya seperti politik double standar,mitologi dan deminologi, paradigma kotor, dan propaganda jahat,invasi pemikiran , bahkan dengan invasi militer sekalipun,ketahuilah bahwa Islam is never die, because Islam is the end ofHistory.

1 komentar:

. said...

Barat tidak usah diperangi, karena dia akan rontok sendiri dengan kesalahan demi kesalahan yang dilakukannya.
Tugas kita mempersiapkan diri untuk mampu mengoreksi kesalahan barat paling tidak dua hal penting,yaitu, ketimpangan pemerataan pendapatan dan kerusakan alam. Islam punya konsep yang jelas tentang kedua masaalah ini, jadi kita tinggal memformulasikannya dalam bentuk pelaksanaanyang cerdas dan cantik, imsya A;llah bisa menang.
Mari kita menemukan pelaksanaan yang cerdas dan cantik tersebut berupa pertama,penerapan Islam sebagai rahmatan lil alamin, bukan rahmatan lin nas seperti sekarang ini. Kedua, menerapkan skim pemetataan pendapatan melalui sistim bagihasil, skim pemerataan beerusaha melalui sistim sub kontraktor dan skim pemertaan kepemilikan usaha melaui sistim saham minoritas pemilik usaha, tetapi dengan hak pengelolaan.
Salam,
Eddy Boekoesoe
o812 8767 939