The Engeneering of Civilization
Pendahuluan.
Islam selama ini masih banyak kita anggap sebagai agama yang mengajarkan tentang budi pekerti & ajaran yang dianggap paling luhur, hal ini terlihat jelas dalam kehidupan di masyarakat, bahwa aturan Islam hanya dilaksanakan jika aktifitas ritual dan ibadah lainnya telah dilaksanakan dengan sempurna. Pandangan masyarakat yang masih sempit ini masih terlihat jelas dalam kehidupan ini.
Melihat kenyataan seperti ini maka perlu adanya sebuah upaya untuk merubah kehidupan masyarakat yang masih sempit dalam memandang bahwa Islam adalah ajaran yang mengatur aktifitas ritual saja.
Sebagaimana telah menjadi pandangan hidup atau pemikiran umum, bahwa sebuah ajaran agama akan sempurna jika dilaksanakan dengan sempurna. Cara pandang seperti ini menjadi pendorong bahwa semuanya akan terselesaikan. Untuk itu perlu adanya upaya yang lebih radikal lagi dan lebih menghujam lagi bahwa ada upaya membangun atau mencerahkan tentang pemahaman tersebut.
Islam Merupakan Ideologi
Islam adalah sebuah peradaban (hadharah) yang paling mulia,paling agung,paling dasyat,paling kuat pokoknya paling segala-galanya di muka bumi ini.Peradaban Islam adalah hal yang nyata dan telah terbukti begitu luhurnya dan sangat mulia jika peradaban ini telah tegak kembali di muka bumi ini. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, bahwa pemahaman Islam yang masih sempit yaitu bahwa Islam hanya mengatur soal aktifitas ritual dan ajaran budi pekerti, maka disini perlu dijabarkan dan disampaikan bahwa pemahaman tersebut perlu diperluas, bahwa Islam adalah sebuah aturan yang menyeluruh bagi seluruh kebaikan manusia di muka bumi ini. Islam adalah sebuah ideologi (Mabda), yang mana merupakan ‘aqidah aqliyah yanbatiqu’anha an nizham. Yang artinya aqidah aqliyah yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan, yang artinya sesuatu disebut ideologi bila memiliki dua (2) syarat, yaitu memiliki aqidah aqliyah sebagai fikrah (ide) dan memiliki sistem (aturan) sebagai thariqah (metode penerapan)
Dalam kitab Nidham Al Islam karya Taqiyuddin An Nabhani bahwa aqidah merupakan pemikiran yang menyeluruh tentang kehidupan dunia,kehidupan sebelum dunia,setelah dunia dan bagaimana hubungan antara dunia dengan kehidupan sesudah dunia (akherat).Sedangkan sistem aturan ialah mencakup berbagai pemecahan terhadap berbagai problema kehidupan baik pribadi, keluarga, maupun negara; menyangkut persoalan ibadah,ahlak,sosial,politik,ekonomi dan budaya)
Dengan demikian, aqidah aqliyah dan bagaimana cara pemecahan problem manusia tersebut dengan ide(fikrah).Sedangkan tentang bagaimana penerapan berbagai pemecahan tersebut, bagaimana pemeliharaan ide (fikrah), dan cara untuk menyebarkan ide (fikrah) tersebut disebut thariqah (metode operasional untuk menerapkan aqidah tersebut)
Dengan demikian suatu ideologi bukan hanya bersifat ide-ide teoritis tanpa adanya realitas pelaksanaannya (seperti filsafat) namun mesti ada metode (cara opersional) yang jelas tentang bagaimana penerapannya dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut nampak bahwa Islam mempunyai keunikan sendiri dibandingkan dengan agama-agama lain di dunia ini, Ideologi Islam dapat meresapi ke sebuah peradaban yang agung, hal ini dapat kita pahami, bangunan peradaban bukanlah struktur fisik.Peradaban (hadharah) dibangun oleh pemikiran, pandangan hidup suatu masyarakat, yang tercermin dalam cara pandang mereka terhadap segala sesuatu.Cara pandang ini berakar dari ilmu pengetahuan, khususnya tentang manusia dan alam semesta. Oleh karena itu pandangan hidup juga menentukan sikap sseorang terhadap dirinya (anfus) dan terhadap alam semesta (afaq).
Maka dari itu membangun peradaban sejatinya adalah membentuk manusia –manusia yang berilmu pengetahuan atau manusia beradab.Karena itu, asumsi dasar bahwa manusia adalah mahluk beradab harus lebih diutamakan ketimbang hanya manusia sebagai mahluk sosial, karena ia lebih inklusif.Sebaliknya,manusia beradab akan terbentuk oleh peradaban.Sebab secara fisik, manusia bukan hanya lahir dimuka bumi, tapi lahir ditengah agama,kepercayaan,nilai dan kultur yang menguasai masyarakat.
Menyebarluaskan Ide Pemahaman Ideologi Islam
Sekarang sudah ada gambaran bahwa Islam sebagai ideologi merupakan peradaban, maka untuk lebih memfokuskan problematika yang sedang terjadi tentang keberadaan peradaban Islam saat ini, maka perlu penelusuran , bahwa kondisi umat Islam saat ini (secara fakta) belum mempunyai peradaban sendiri. Hal yang perlu kita ketahui bahwa peradaban sekarang dikuasai oleh ideologi selain Islam yaitu ideologi kapitalisme yang nota bene adalah negeri –negeri penganut agama selain Islam (Yahudi dan Kristen).
Ideologi kapitalisme ini merupakan ideologi yang menguasai peradaban saat ini, ideologi kapitalisme adalah ideologi yang dibangun atas pemahaman liberalisme yang menurunkan berbagai ide-ide sesat seperti westernisasi, demokrasi, sekulerisasi, pluralisme,relativisme dan lainnya. Ideologi kapitalisme ini sudah tentu sangat berimplikasi pada peminggiran (marginalisasi) peradaban Islam.
Jawaban bagi problematika saat ini, yaitu masih dikuasainya dunia ini oleh peradaban dari ideologi kapitalisme, maka jalan untuk menegakkan kembali peradaban Islam adalah membangun kembali pemahaman Islam secara benar ke masyarakat, baik melalui ilmu pengetahuan, pemikiran dan dakwah secara benar seperti apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW..
Dakwah Islam
Ideolgi (Mabda) Islam adalah fikrah dan thariqah yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari fikrah tersebut. Peraturan Islam lahir dari aqidah, sedangkan peradabannya memiliki model dan ciri yang unik dalam kehidupan.Metode Islam dalam pengembangan dakwah adalah diterapkannya Islam oleh negara dan diemban sebagai qiyadah fikriyah ke seluruh dunia. Metode ini harus dijadikan azas untuk memahami dan menerapkan peraturan.Penerapan Islam oleh jamaah kaum muslimin yang hidup dalam pemerintahan yang menerapkan hukum Islam, adalah termasuk upaya-upaya menyebarluaskan dakwah Islam. Karena penerapan peraturan Islam ditengah-tengah masyarakat non muslim tergolong metode dakwah yang bersifat praktis. Penerapan peraturan Islam telah berhasil memberikan pengaruh gemilang dalam mewujudkan dunia Islam yang wilayahnya sangat luas.
Sekarang kembali pada kita sebagai umat muslim (Islam), bahwa perjuangan terus berlanjut sampai titik darah penghabisan, tdk ada kata berhenti dalam berdakwah, selama kita masih hidup, terus belajar dan berjuang hingga mafahim kita terus berkembang dan semakin meningkat hingga kita semakin paham dan semakin bersemangat untuk terus berjuang menegakkan kembali peradaban Islam yaitu Daullah Khilafah Islamiyah, sebagaimana telah dijanjikan oleh Rasullah dan telah ditetapkan dalam hadist.